Sabtu, 17 Desember 2011

Teknik Mengingat Setelah informasi diperoleh dari bacaan,kemudian hal yang penting adalah menghafal atau mengingat atas informasi yang diperoleh. Sewaktu menghafal ,perlu menggunakan pemicu atau teknik uuntuk mengingat. Pertama kali mengingat tercipta dengan sendirinya,karena hal itu kurang efektif kemudian diperlukan teknik mengingat khusus agar dapat mengingat secara efektif. Teknik mengingat secara tepat guna ada delapan. Teknik Aliterasi Teknik aliterasi adalah teknik mengingat informasi atau isi bacaan dengan pengulangan bunyi atau huruf pada kata atau kata kunci. Huruf yang digunakan untuk diingat adalah huruf pertama sebagai kata kunci. Syarat penggunaan teknik ini ialah kata atau informasi berupa kata atau informasi yang berasal dari huruf pertama yang di ingat. Teknik ini dapat digunakan untuk mengingat informasi yang ada dalam bacaan. Informasi yang diperoleh pembaca adalah informasi pokok yang terkandung dalam teks berita yang berupa 5W+1H Teknik Akronim Teknik akronim merupakan teknik mengingat informasi atau isi bacaan dengan membentuk kata dari huruf awal yang diingat. Teknik ini dilakukan dengan mengambil huruf awal kata yang diingat menjadi sebuah kata yang mudah diingat. Dalam hal ini tidak diharuskan dipilih huruf yang sama,justru yang diperlukan adalah huruf yang tidak sama untuk membentuk suatu kata. Dapat berbentuk huruf vokal maupun konsonan. Sebagai contoh,dalam peristiwa tutur ada delapan aspek yang terkandung yaitu “setting atau scene,participant,end atau tujuan,act,key,istrumen,norm,genre” dari delapan aspek tersebut dapat diterapkan teknik akronim yang dapat diingat dengan ‘SPEAKING’. Teknik Akrostik Teknik akrostik merupakan teknik mengingat informasi dengan membentuk kata atau frase yang berasal dari huruf trtntu atau bunyi tertentu yang ingin diingat. Secara konsep taknik ini sama dengan akronim,yaitu membentuk kata dari yang berasal dari bunyi kata yang diingat. Bedanya adalah teknik akronim membentuk kata dari huruf awal saja,sedangkan akrostik membentuk kata atau frase tidak hanya huruf awal tetapi bisa dari bunyi-bunyi atau suku kata tertentu yang diingat. Selain itu,teknik akronim hanya berupa kata,sedangkan akrostik bisa berupa kata atau frase. Dalam pelangi ada tujuh warna yaitu merah,jingga,kuning,hijau,biru,nila, dan ungu. Dari ketujuh urutan tersebut pembaca bisa mengingatnya dengan baik,baik urutan maupun warna dengan membentuk sebuah kata yang berasal dari suku kata. Yang perlu diingat adalah mejikuhibiniu. Sedangkan lima tahap membaca yang terdiri dari survai,tanya,baca,katakan,dan ulang dapat dibentuk frase yang mudah diingat yaitu ‘surta baku’. Teknik Sajak Teknik sajak merupakan teknik mengiat bacaan dengan membuat sajak. Sajak dapat digunakan untuk mengatur hal yang ada dalam pikiran pembaca supaya dapat mengingat informasi yang diperoleh. Contoh menghafal bacaan dengan teknik ini dapat dilihat pada sajak karya Rudyard Kipling yang berjudul ‘Hones Merving Men’. Teknik Loci Teknik ini mula-mula digunakan untuk mengingat bahan pidato yang ingin disampaikan. Modifikasi teknik ini dalam membaca adalahmengingat-ingat bahan bacaan yang akan dibaca. Penggunaan teknik ini sudah dimulai sejak 500 SM. Loci besal dari bahasa latin yaitu tempat-tempat.berdasarkan arti tersebut cara kerjanya adalah dengan tempat atau bangunan yang telah dikenal kemudian menyusun rute menelusuri tempat tersebut. Dengan teknik ini pembaca dapat mengingat tempat atau kejadian yang benar. Teknik Link Teknik link merupakan teknik menghafal bacaan dengan menciptakan asosiasi dan menghubungkannya dengan informasi atau ide yang lainnya. Pemakaian teknik ini digunakan sejak abad 18,link berasal dari bahasa inggris yang berarti mata rantai atau menghubungkan. Teknik link mempunyai kesamaan dengan teknik loci yaitu sama-sama menggunakan asosiasi dan menghubungkan ide pokok satu dengan yang lainnya. Bedanya adalah teknik loci menghafal fakta atau informasi secara terbatas,sedangkan link lebih banyak. Teknik ini dapat digunakan 2 cara,yaitu menghubungkan atau mengurutkan dalam urutan alfabet dan letak tempat. Alfabet digunakan untuk mengingat informasi dengan mengurutkan huruf awal sesuai alfabet. Sedangka letak tempat digunakan untuk menghafal inormasi dengan mengurutkan hafalan tersebut sesuai urutan letak. Kendala teknik ini adalah pembaca harus menghafal informasi yang banyak,kadangkala sebuah huruf mewakili beberapa informasi sehingga memungkinkan pembaca lupa satu atau beberapa diantaranya. Sedangkan letak tempat kelemahannya adalah bisa lupa letak atau urutan informasi yang diperoleh. Tapi apabila terus di asah maka teknik ini dapat menjadi lebih efisien untuk menghafal. Teknik Peg Teknik Peg merupakan teknik mengingat dengan menciptakan asosiasi atau hubungan antara asosiasi yang ada dalam bacaan dan asosiasi yang dibentuk oleh pembaca. Teknik ini memiliki kesamaan dengan teknik link yaitu sama-sama menggunakan pola kerja hubungan dan asosiasi. Perbedaannya adalah teknik ini lebih sederhana dibanding taknik link,pada teknik ini berbentuk format yang sudah tetap. Pada teknik peg yang dihafal berupa informasi yang lebih sedikit dan hubungan asosiasi yang sederhana,yaitu menghubungkan informasi yang ada dalam bacaan dengan informasi yang sudah jelas dan tetap. Contoh teknik ini dapat diterapkan dalam menghafal resep masakan,yaitu dengan mengasosiasikan antara bahan yang akan dibeli dan diasosiakan dengan warnanya atau dengan angka. Misal,jagung diasosiasikan dengan warna kuning atau angka 1,kentang diasosiasikan dengan warna coklat atau angka 2,dll. Teknik fonetik Teknik ini digunakan untuk mengingat informasi dengan menghubungkan antara sistem fonetik dan informasi yang dihafal. Teknik ini mempunyai kesamaan dengan teknik peg,yaitu sama-sama menggunakan nomor dan asosiasi. Bedanya adalah teknik ini menggunakan lambang bunyi bahasa,sedangkan peg menggunakan lambang bunyi benda. Selain itu teknik ini lebih rumit dan mampu menhafal sampai sepuluh ribu hafalan. Teknik ini dipakai sejak abad 17. Contoh,misal nomor 0 asosiasi bunyi s atau z. Nomor 00 berarti huruf ss,zz atau zs sehingga kata yang dapat dihafal adalah kata saus,zig-zag,zus.

contoh PKMM


17/12/2011Description: Description: F:\Logo Unnes\logo unnes putih.jpg



PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

DODOL BUKU BERKARAT:(DODOL LABU KUNING BERANEKA RASA DAHSYAT) PENGOPTIMALAN LABU KUNING DI DUKUH MOJOKULON
DESA BANJAREJO KEC BANJAREJO KAB BLORA


BIDANG KEGIATAN :

PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-M)



Diusulkan oleh:

                                       Usman Hanafi                   2601411098/2011

                                        M.Ali Sidiq N                    2101411173/2011

Karlina Ayu P                   2101410084/2010

Dwi Sulistiyani                 2101410090/2010






UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2011
i
 
                                                   
                                        HALAMAN PENGESAHAN

1.      Judul Kegiatan                     :Dodol Buku Bekarat (Dodol Labu Kuning Beraneka Rasa
                                             Dahsyat) Pengoptimalan Labu Kuning Di Dukuh Mojokulon
                                             Desa Banjarejo Kec Banjarejo Kab Blora          
2.      Bidang Kegiatan                   : PKM-M
3.      Bidang ilmu                          : Pertanian
4.       Ketua pelaksana kegiatan
a) Nama lengkap                  : Usman Hanafi
b) NIM                                : 2601411098
c) Jurusan                            : Bahasa dan Sastra Jawa
d) Universitas                       : Universitas Negeri Semarang
e) Alamat Rumah/HP           : Dk. Mojokulon Rt 06 Rw 04 Desa Banjarejo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora
f) Email                                : utsmanhanafi@yahoo.co.id
5.      Anggota pelaksana               : 4 orang
6.      Dosen pendamping
a) Nama lengkap                  : Mujimin, S. Pd
b) NIP                                 : 197209272005011002
c) Alamat/HP                       : Jl. Seudati III/E-21 P4A Pudak     Payung/08122808093
7.      Biaya Kegiatan Total
a) Dikti                                : Rp 7.439.000
8.      Jangka waktu pelaksanaan   : 2 Bulan


                                                                                    Semarang, 14 Oktober  2011
Menyetujui,
Ketua jurusan,                                                              Ketua Pelaksana,



Drs. Agus Yuwono, M.Si.M.Pd                                    Usman Hanafi
NIP 19681215993031003                                           NIM 2601411089

Pembantu Rektor Dosen Pendamping,
Bidang kemahasiswaan,                                                Dosen Pendamping,



 Prof. Masrukhi, M.Pd                                      Mujimin, S. Pd
NIP 196205081988031002                                                             NIP 1972092720050110


ii
 
 


A. JUDUL
DODOL BUKU BERKARAT (DODOL LABU KUNING BERANEKA RASA DASYAT) PENGOPTIMALAN LABU KUNING DI DUKUH MOJOKULON DESA BANJAREJO KEC BANJAREJO KAB BLORA.

B. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan Negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia.Terdapat lebih dari 740 suku bangsa atau etnis, dimana di Papua saja terdapat 270 suku.Menggunakan 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa tersebut.Untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduk Indonesia yang hidup dalam lingkungan yang majemuk, memiliki aneka ragam kebudayaan dan sumber pangan spesifik, strategi pengembangan pangan perlu diarahkan pada potensi sumber daya wilayah.
Banyak bahan pangan lokal Indonesia yang mempunyai potensi gizi dan komponen bioaktif yang baik, namun belum termanfaatkan secara optimum. Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan pengetahuan masyarakat akan manfaat komoditas pangan tersebut.
salah satu bahan lokal tersebut adalah labu kuning, atau waluh. Tanaman yang memiliki nama latin Cucurbita pepoini dapat mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus (kencing manis),arterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), jantung koroner, tekanan darah tinggi, bahkan bisa pula mencegah kanker. Pada buah labu kuning terdapat kandungan kimia seperti saponin, flavanoid dan tanin.      
Masyarakat di Amerika menggunakan labu kuning sebagai atribut perayaan Halloween.Mereka mengukir labu kuning menjadi wajah manusia yang sedang tersenyum atau menakutkan. Sedangkan di Indonesia labu kuning juga digunakan sebagai tradisi, misalnya dalam bentuk kolak di bulan Ramadan ataupun sebagai campuran minumanbuahsegar. Dari sini kita ketahui bahwa buah labu kuning dapat dijadikan bahan pangan.Namum selama ini hanya dibuat sebagai bahan makanan yang biasa dan kurang bernilai ekonomis.Dalam rangka memasyarkatkan buah labu kuning sebagai bahan pangan yang lezat dan bergizi, perlu inovasi kreatif agar labu kuning mendorong jumlah pendapatan dalam masyarakat.Salah satunya ialah dimanfaatkan menjadi dodol.Dodol merupakan salah satu makanan khas daerah Jawa Barat.Dodol selain rasanya yang manis, legit dan gurih, juga banyak digemari di masyarakat.
Diharapkan, pengembangan buah labu yang biasanya hanya dibuat kolak ketika ramadhan tiba, dapat memberikan inovasi baru yang tidak hanya menaikkan nilai ekonomis buah labu kuning bagi masyarakat dikarenakan minimya pengetahuan. Namun juga memenuhi selera masyarakat akan jajanan khas daerah dengan mempertimbangkan bahan yang bernilai gizi.Serta membuka lapangan pekerjaan bagi petani musiman yang tidak memiliki lahan pertanian serta ibu-ibu rumah tangga.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang dihadapi, antara lain:
a.       Bagaimana memasyarakatkan potensi labu kuning kepada warga daerah Banjarejo Blora agar dapat memanfaatkan labu kuning menjadi dodol beraneka rasa?
b.      Bagaimana strategi pengoptimalan buah labu kuning menjadi dodol beraneka rasa (pemberdayaan masyarakat desa Banjarejo kabupaten Blora)?
D. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari program ini adalah sebagai berikut:
a.       Memasyarakatkan labu kuning menjadi bahan pangan yaitu dengan diolah menjadi dodol aneka rasa
b.      Membuka lapangan pekerjaan bagi petani musiman serta ibu rumah tangga
c.       Menciptakan inovasi kreatif jajanan tradisional masyarakat

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Kontribusi dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk pengabdian masyarakat Desa Mojokulon Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora yang memiliki bahan dasar labu kuning yang melimpah namun tidak dimanfaatkan secara optimum, dan hanya sebatas dijadikan sayur atau hanya di rebus saja. Luaran yang diharapkan dari program ini adalah sebagai berikut:
a.       Masyarakat dan para pemuda terampil dalam membuat dodol. Karena didaerah tersebut terdapat bahan dasar dodol yaitu labu kuning yang melimpah namun tidak maksimal dalam pengolahan karena kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengolah labu kuning.
b.      Terciptanya peluang usaha atau lahan bisnis baru bagi masyarakat setempat dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Mojokulon Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora.

F. KEGUNAAN PROGRAM
            1.Sebagai inofasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar bahwa                                               labu kuning juga bisa dibuat dodol.
            2. Masyarakat mampu membuat produkinofasi  makanan baru dari bahan dasar labu kuning yang bernilai ekonomis tinggi.
            3. Dengan munculnya pemahaman masyarakat tentang potensi dodol labu kuning ini, mereka dapat menjadikannya sebagai lapangan berbisnis.

G.GAMBARAN  UMUM MASYARAKAT SASARAN
Objek masyarakat dari Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) adalah masyarakat dan pemuda desa Mojo Wetan Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora. Desa ini terletak disebelah selatan Blora kota, namun dengan keadaan desa Mojo Wetan ini banyak masyarakat bahkan sebagian besar yang mencari penghasilan dengan merantau.
Keadaan masyarakat Desa Mojokulon sebagian besar berprofesi sebagai petani.Penghasilan mereka tidak menentu, karena cuaca yang tidak menentu pula.Dilihat dari sumber daya manusia dan sumber daya alamnya, program ini sangat cocok karena  sumber daya waluh (labu kuning) yang melimpah namun tidak dimanfaatkan secara maksimal.
Saat bertemu dengan ketua perkumpulam masyarakat desa Mojokulon, beliau menyatakan apresiatif dengan program ini. Karena dengan adanya program ini, pengetahuan masyarakat tentang waluh (labu kuning)akan bertambah dan dapat membuat lapangan kerja di daerah sendiri serta untuk alternatif bagi masyarakat.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
     1. PERENCANAAN
               Agar program ini berjalan secara maksimal, maka diperlukan perencanaan secara tepat, di antaranya:
a.       Menyusun proposal kegiatan pelatihan membuat dodol waluh (labu kuning)
b.      Mencari kandungan serta manfaat yang terkandung dalam waluh dan menalisis potensi ekonomi yang akan disampaikan pada masyarakat.
c.       Mengamati pentingnya program karena latar belakang masyarakat yang kurang  pemgetahuandalam mengembangkan potensi daerah sendiri.
d.      Menyusun waktu pelaksanaan
e.       Meminta izin pihak yang berwenang dengan menghubungi Kepala Desa yang telah bersedia menyediakan sarana kegiatan.
f.        Mempersiapkan alat dan bahan untuk memberikan pelatihan
g.       Mempersiapkan daftar pihak yang hendak dijadikan sebagai penilai dalam kegiatan

      2. PELAKSANAAN
      a. Metode pelaksanaan
.           1) Mahasiswa menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan dodol waluh (labu kuning).
              2)Mahasiswa memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai tata cara pembuatandodol waluh (labu kuning).
           3) Mahasiswa melakukan sosialisasi pembuatan dodol waluh.
           4) Masyarakat mempraktikkan pembuatan dodol waluh.
           5) Mengevaluasi hasil pembuatan dodol waluh.
           6)Menganalisis kandungan gizi dodol waluh ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setempat agar dodol yang dihasilkan terbukti aman untuk dikonsumsi.
3. PENGOLAHAN WALUH (LABU KUNING) MENJADI DODOL
BAHAN-BAHAN:
1.      Waluh (labu kuning)
2.      Kelapa tua
3.      Gula merah
4.      Gula pasir
5.      Perasa makanan
6.      Daun pandan

ALAT-ALAT
  1. Baskom: tempat untuk penyimpanan santan, ataupun air gula.
  2. Kleci/sodet: alat pengaduk kecil yang fungsinya untuk menjaga agar adonan tidak tumpah dari kuali saat pengadukan.
  3. Adukan dari batang aren: alat yang dipakai untuk pengadukan adonan hingga menjadi dodol.
  4. Wajan stainless tempat untuk pengadukan adonan.
  5. Saringan bambu alat penyaring air gula setelah dimasak untuk menghilangkan kotoran.
  6. Parutan kelapa alat untuk memarut kelapa supaya jadi serpihan kecil-kecil.
  7. Kayu bakar bahan pembuat api selama proses pengadukan berlangsung.
  8. Daun pisang bahan yang digunakan sebagai pembungkus dodol menjadi sepulungan/segeleng.
  9. Tenong alat yang terbuat dari anyaman bambu bentuk bulat untuk menempatkan dodol setelah matang.
  10. Tali rapia bahan yang digunakan untuk melapisi adukan agar adonan tidak menempel pada batang adukan.
  11. Centong alat terbuat dari kayu bentuk seperti dayung untuk mengaduk air gula saat dimasak atau dipanaskan.
  12. Kerukan sambal terbuat dari bahan karet menyerupai kapak untuk mengeruk.
PROSES PEMBUATAN DODOL WALUH (LABU KUNING)
1.      Waluh (labu kuning)
Waluh yang dipilih adalah yang sudah tua atau matang.Kemudian dikupas dan dicuci hingga bersih. Setelah dicuci lalu diparut  dengan menggunakan parudan dan dimasukkan kedalam baskom yang sudah disediakan.
2.      Kelapa adalah kelapa yang benar-benar cukup tua, agar memiliki santan yang cukup baik. Kelapa dikupas, lalu dibuang kulit arinya yang berwarna coklat tidak perlu bersih benar. Cuci hingga bersih lalu parut menggunakan parudan. Setelah diparud, hasil parutan kelapa dibagi menjadi dua. Bagian pertama campurkan air sambil diremas-remas untuk menghasilkan sari pati kelapa. Setelah peremasan dianggap cukup disaring menggunakan ayakan di atas baskom sebagai santan kental pertama. Santan kental pertama harus dipisahkan dengan santan yang lain dari hasil pemerasan kedua atau ketiga. Dan bagian yang kedua digunakan untuk bahan campuran hasil parutan waluh.
3.      Gula merah, gula pasir dan daun pandan
Panaskan gula jawa atau gula merah di atas kenceng aduk hingga rata, tambahkan daun pandan wangi terus aduk hingga air gula menjadi ganting.Saring air gula menggunakan saringan bambu untuk menghilangkan kotoran gula ataupun lainnya.Tempatkan pada baskom.
4.      Panaskan wajan stainless diatas tungku dengan kayu bakar yang sudah dibakar. Masukkan bagian pertama parutan kelapa yang sudah diperas kedalam wajan. Aduk hingga mendidih dan berubah warna menjadi agak kecoklat-coklatan.
5.      Adukan dicampur dengan campuran gula pasir, gula merah dan daun pandan yang sudah menjadi ganting atau gulali. Aduk hingga merata.
6.      Masukkan parutan waluh (labu kuning) kedalam adonan yang telah dicampurkan. Aduk selama 3-4 jam dengan menggunakan centong dan Kleci/sodet yang fungsinya untuk menjaga agar adonan tidak tumpah dari kuali saat pengadukan.
7.      setelah adonan menjadi agak padat, siapkan Tenong yang dilapisi daun pisang untuk menempatkan dodol setelah matang. Kemudian adonan dodol diangkat dan dituang kedalam tenong tersebut. Daimkan hingga dingin dan dodol siap untuk dihidangkan.
I.       JADWAL KEGIATAN PROGRAM
            Program ini direncanakan dengan alokasi waktu sebagai berikut :
No
Jadwal kegiatan
Minggu ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Persiapan materi dan pematangan konsep kegiatan
X
X






2
Persiapan Pelaksanaan Program
X
X






3
Sosialisasi Inovasi Pengolahan dodol waluh (labu kuning)

X
X





4
Pendirian Pos Pembuatan Dodol


X
X
X



5
Pemantauan dan Kegiatan Tambahan





X


6
Evaluasi






X

7
Penyusunan Laporan







X

            Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) akan melakukan beberapakegiatan pasca pelaksanaan sebagai bentuk tanggungjawab kami dari PKM-M ini. Perkembangan pelaksanaan program ini dipantau dengan adanya kunjungan kembali ke pos pengolahan waluh menjadi dodol minimal satu kali per bulan. Selanjutnya mahasiswa akan mengikuti kemajuan program secara nonformal.

J. RANCANGAN BIAYA
1)      KESEKERTARIAN       
NO
NAMA BARANG

FREK
SAT
HARSAT
TOTAL
1
Bolpoin
4
buah
Rp 2.500
Rp 10.000
2
Buku Catatan
1
buah
Rp 20.000
Rp 20.000
3
Penggandaan Materi Pelatihan
100
Lembar
Rp 3.000
Rp 300.000
4
White Board
1
buah
Rp 60.000
Rp 60.000
5
Spidol Board Marker
4
buah
Rp 7.500
Rp 30.000
6
Penghapus White Board
1
buah
Rp 15.000
Rp 15.000
7
Penyusunan Laporan


Rp 300.000
Rp 300.000
JUMLAH
Rp 735.000

2)      BAHAN DASAR
NO
NAMA BARANG

FREK
SAT
HARSAT
TOTAL
1
Labu kuning (waluh)
15
buah
Rp 2000
Rp 30.000
2
Gula Merah
5
kg
Rp 12.000
Rp 60.000
3
Kelapa
15
buah
Rp 5500
Rp 82.500
4
Gula Pasir
3
kg
Rp 13.000
Rp 39.000
5
Perasa Makanan
4
botol
Rp 10.000
Rp 40.000
JUMLAH
Rp 251.500

3)      PEMBELIAN PERALATAN
NO
NAMA BARANG

FREK
SAT
HARSAT
TOTAL
1
Wajan Stainless Steel
3
buah
Rp 200.000
Rp 600.000
2
Pisau Stainless Steel
5
buah
Rp 25.000
Rp 125.000
3
Baskom
3
buah
Rp 10.000
Rp 30.000
4
Ember
3
buah
Rp 20.000
Rp 60.000
5
Susuk Penggorengan
3
buah
Rp 20.000
Rp 60.000
6
Saringan Santan
3
buah
Rp 15.000
Rp 45.000
7
Tungku
3
buah
Rp 30.000
Rp 90.000
8
Kayu Bakar
5
Ikat
Rp 15.000
Rp 75.000                  
9
Kleci/ sodet
3
buah
Rp 3000
Rp 9000
10
Centong
3
buah
Rp 7500
Rp 22.500
11
Daun pisang
2
ikat
Rp 2000
Rp 4000
JUMLAH
Rp 1.120.500

4)      SEWA PERALATAN
NO
NAMA BARANG

FREK
SAT
HARSAT
TOTAL
1
Sewa Tenda
1
set
Rp  750.000
Rp 750.000
2
Sewa Kursi
1
set
Rp  400.000
Rp 400.000
3
Sewa Komputer
2
bulan
Rp  400.000
Rp 800.000
JUMLAH
Rp 1.950.000

5)       KONSUMSI KEGIATAN
NO
NAMA BARANG

FREK
SAT
HARSAT
TOTAL
1
Konsumsi penyuluhan
75
kardus
Rp 7.500
Rp  562.500
2
Konsumsi pelatihan
75
kardus
Rp 15.000
Rp  1.125.000
JUMLAH
Rp  I.687.500

6)       TRANSPORTASI dan  AKOMODASI
NO
NAMA BARANG

FREK
SAT
HARSAT
TOTAL
1
Transportasi dan akomodasi panitia
4

Rp 200.000
Rp 800.000
2
Kenang-kenangan
1
paket
Rp 75.000
Rp  75.000
3
Komunikasi via telepon
4

Rp 30.000
Rp  120.000
JUMLAH
Rp  995.000








7)      DANA LAIN-LAIN
NO
NAMA BARANG
TOTAL
1
Dokumentasi seluruh kegiatan
Rp 300.000
2
 Laporan kemajuan dan akhir
Rp 400.000
JUMLAH
Rp 700.000

REKAPITULASI DANA PENGABDIAN PEMBUATAN WALUH RASA
NO
NAMA KEBUTUHAN DANA
JUMLAH
1
Kesekertariatan
Rp  735.000
2
Bahan Dasar
Rp  251.000
3
Pembelian Peralatan
Rp  1.120.500
4
Sewa Peralatan
Rp  1.950.000
5
Konsumsi Kegiatan
Rp  I.687.500
6
Transportasi dan akomodasi
Rp  995.000
7
Dana Lain-lain
Rp  700.000

JUMLAH
Rp  7.439.000











Lampiran I
Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok

I. Ketua pelaksana program
a. Nama                                                 : Usman Hanafi
b. Tempat tanggal &lahir                      : Blora, 22 Agustus 1993
c. NIM                                                   : 2601411098
d. Fakultas/Program studi                     : FBS/Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
e. Perguruan tinggi                                : Universitas Negeri Semarang
f. Alamat rumah                                    : Dk mojokulon Rt 04 Rt 06 Desa Banjarejo Kec 
 Banjarejo Kab Blora
g. HP/ email                                          : 085740640005/utsmanhanafi@yahoo.co.id

Semarang, 14  Oktober 2011
Ketua pelaksana


Usman Hanafi
NIM 2601411098

                                                

II  Anggota Pelaksanaan II
a. Nama                                                 : Karlina Ayu Puspitaningrum
b. Tempat tanggal &lahir                      : Blora, 30 Januari 1992
c. NIM                                                   :2101410084
d. Fakultas/Program studi                     : FBS/Pendidikan Bahasa dan Indonesia
e. Perguruan tinggi                                : Universitas Negeri Semarang
f. Alamat rumah                                    : Jl. Lang-lang Yudha, Rt 10 Rw 03 Banjarejo Blora.

g. HP/ email                                          : 085641494647/ akarLina_33@yahoo.co.id

Semarang, 14  Oktober 2011
Anggota Pelaksana


Karlina Ayu P
NIM 2101410084

III  Anggota Pelaksnaan III
a. Nama                                                 : Dwi Sulistiyani
b. Tempat tanggal &lahir                      : Pati, 19 Mei 1992
c. NIM                                                   :2101410090
d. Fakultas/Program studi                     : FBS/Pendidikan Bahasa dan Indonesia
e. Perguruan tinggi                               : Universitas Negeri Semarang
f. Alamat rumah                                   : Sunan Prawoto 01 Km Rt 04 Rw 05, Prawoto, Kec.
                                                                Sukolilo Kab Pati,
g. HP/ email :                                       : 085727585573/ sulistiyanidwi92@yahoo.co.id
Semarang, 14  Oktober 2011
Anggota pelaksana


Dwi Sulistiyani
NIM 2101410090


IV Anggota Pelaksnaan IV
a. Nama                                                 : M Ali Sidiq Nawawi
b. Tempat tanggal &lahir                      : Blora, 27 September 1993
c. NIM                                                   : 2101411173
d. Fakultas/Program studi                     : FBS/Pendidikan Bahasa dan Indonesia
e. Perguruan tinggi                                : Universitas Negeri Semarang
f. Alamat rumah                                    : Ds. Sempu Rt 02 Rw 03 Kunduran, Blora

g. HP/ email                                          : 085225960372/ nawawia98@yahoo.com
Semarang, 14  Oktober 2011
Anggota Pelaksana


M Ali Sidiq Nawawi
NIM 2101411173





















V. Biodata Dosen Pendamping
                                
a. Nama                                   : Mujimin, S.Pd
b. Jabatan fungsional                 : Assistant Ahli
c. NIP                                      : 197209272005011002
d. Fakultas                               : Fakultas Bahasa dan Seni
e. Perguruan tingggi               : Universitas Negeri Semarang
f. Bidang keahlian                    : Bahasa dan Sastra Jawa
g. Waktu kegiatan                  : 2 Jam/Minggu



Semarang, 14  Oktober 2011
Dosen Pembimbing, 


Mujimin, S. Pd
N1P 97209272005011002










Lampiran II


SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJASAMA
PELAKSANAANPROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT
                DUKUH MOJOKULON KECAMATAN BANJAREJO KABUPATEN BLORA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama                     : Usman Hanafi
Jabatan di Tim       : Ketua Pelaksana Program Pengabdian Masyarakat
Alamat                   : Dk.Mojokulon Rt 06 Rw 04 Ds.Banjarejo Kab. Blora

Selanjutnya disebut sebagai Pihak I,

Nama                    : Sumilan
Jabatan                  : Kepala Desa Banjarejo
Alamat                  : Desa Banjarejo Kabupaten Blora

Selanjutnya disebut pihak II,

Dengan ini menyatakan akan melakukan kerja sama dalam pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) yang berjudulDODOL BUKU BERKARAT (DODOL LABU KUNING BERANEKA RASA DASYAT) :PENGOPTIMALAN LABU KUNING DI DUKUH MOJOKULON  DESA BANJAREJO KAB BLORA “.
Bersama ini pula kami menyatakan bahwa diantara masyarakat dan Pelaksana Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat tidak terdapat ikatan kekeluargaan dalam wujud apapun.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa ada unsur pemaksaan didalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

                                                                                                               Semarang 14 oktober 2011
Pihak I                                                                                                   Pihak II
Kepala Desa                                                                                          Ketua Pelaksana



Sumilan                                                                                                 Usman Hanafi