Sabtu, 17 Desember 2011
Teknik Mengingat
Setelah informasi diperoleh dari bacaan,kemudian hal yang penting adalah menghafal atau mengingat atas informasi yang diperoleh. Sewaktu menghafal ,perlu menggunakan pemicu atau teknik uuntuk mengingat. Pertama kali mengingat tercipta dengan sendirinya,karena hal itu kurang efektif kemudian diperlukan teknik mengingat khusus agar dapat mengingat secara efektif. Teknik mengingat secara tepat guna ada delapan.
Teknik Aliterasi
Teknik aliterasi adalah teknik mengingat informasi atau isi bacaan dengan pengulangan bunyi atau huruf pada kata atau kata kunci. Huruf yang digunakan untuk diingat adalah huruf pertama sebagai kata kunci. Syarat penggunaan teknik ini ialah kata atau informasi berupa kata atau informasi yang berasal dari huruf pertama yang di ingat.
Teknik ini dapat digunakan untuk mengingat informasi yang ada dalam bacaan. Informasi yang diperoleh pembaca adalah informasi pokok yang terkandung dalam teks berita yang berupa 5W+1H
Teknik Akronim
Teknik akronim merupakan teknik mengingat informasi atau isi bacaan dengan membentuk kata dari huruf awal yang diingat. Teknik ini dilakukan dengan mengambil huruf awal kata yang diingat menjadi sebuah kata yang mudah diingat. Dalam hal ini tidak diharuskan dipilih huruf yang sama,justru yang diperlukan adalah huruf yang tidak sama untuk membentuk suatu kata. Dapat berbentuk huruf vokal maupun konsonan.
Sebagai contoh,dalam peristiwa tutur ada delapan aspek yang terkandung yaitu “setting atau scene,participant,end atau tujuan,act,key,istrumen,norm,genre” dari delapan aspek tersebut dapat diterapkan teknik akronim yang dapat diingat dengan ‘SPEAKING’.
Teknik Akrostik
Teknik akrostik merupakan teknik mengingat informasi dengan membentuk kata atau frase yang berasal dari huruf trtntu atau bunyi tertentu yang ingin diingat. Secara konsep taknik ini sama dengan akronim,yaitu membentuk kata dari yang berasal dari bunyi kata yang diingat. Bedanya adalah teknik akronim membentuk kata dari huruf awal saja,sedangkan akrostik membentuk kata atau frase tidak hanya huruf awal tetapi bisa dari bunyi-bunyi atau suku kata tertentu yang diingat. Selain itu,teknik akronim hanya berupa kata,sedangkan akrostik bisa berupa kata atau frase.
Dalam pelangi ada tujuh warna yaitu merah,jingga,kuning,hijau,biru,nila, dan ungu. Dari ketujuh urutan tersebut pembaca bisa mengingatnya dengan baik,baik urutan maupun warna dengan membentuk sebuah kata yang berasal dari suku kata. Yang perlu diingat adalah mejikuhibiniu. Sedangkan lima tahap membaca yang terdiri dari survai,tanya,baca,katakan,dan ulang dapat dibentuk frase yang mudah diingat yaitu ‘surta baku’.
Teknik Sajak
Teknik sajak merupakan teknik mengiat bacaan dengan membuat sajak. Sajak dapat digunakan untuk mengatur hal yang ada dalam pikiran pembaca supaya dapat mengingat informasi yang diperoleh.
Contoh menghafal bacaan dengan teknik ini dapat dilihat pada sajak karya Rudyard Kipling yang berjudul ‘Hones Merving Men’.
Teknik Loci
Teknik ini mula-mula digunakan untuk mengingat bahan pidato yang ingin disampaikan. Modifikasi teknik ini dalam membaca adalahmengingat-ingat bahan bacaan yang akan dibaca. Penggunaan teknik ini sudah dimulai sejak 500 SM.
Loci besal dari bahasa latin yaitu tempat-tempat.berdasarkan arti tersebut cara kerjanya adalah dengan tempat atau bangunan yang telah dikenal kemudian menyusun rute menelusuri tempat tersebut. Dengan teknik ini pembaca dapat mengingat tempat atau kejadian yang benar.
Teknik Link
Teknik link merupakan teknik menghafal bacaan dengan menciptakan asosiasi dan menghubungkannya dengan informasi atau ide yang lainnya. Pemakaian teknik ini digunakan sejak abad 18,link berasal dari bahasa inggris yang berarti mata rantai atau menghubungkan. Teknik link mempunyai kesamaan dengan teknik loci yaitu sama-sama menggunakan asosiasi dan menghubungkan ide pokok satu dengan yang lainnya. Bedanya adalah teknik loci menghafal fakta atau informasi secara terbatas,sedangkan link lebih banyak.
Teknik ini dapat digunakan 2 cara,yaitu menghubungkan atau mengurutkan dalam urutan alfabet dan letak tempat. Alfabet digunakan untuk mengingat informasi dengan mengurutkan huruf awal sesuai alfabet. Sedangka letak tempat digunakan untuk menghafal inormasi dengan mengurutkan hafalan tersebut sesuai urutan letak.
Kendala teknik ini adalah pembaca harus menghafal informasi yang banyak,kadangkala sebuah huruf mewakili beberapa informasi sehingga memungkinkan pembaca lupa satu atau beberapa diantaranya. Sedangkan letak tempat kelemahannya adalah bisa lupa letak atau urutan informasi yang diperoleh. Tapi apabila terus di asah maka teknik ini dapat menjadi lebih efisien untuk menghafal.
Teknik Peg
Teknik Peg merupakan teknik mengingat dengan menciptakan asosiasi atau hubungan antara asosiasi yang ada dalam bacaan dan asosiasi yang dibentuk oleh pembaca. Teknik ini memiliki kesamaan dengan teknik link yaitu sama-sama menggunakan pola kerja hubungan dan asosiasi. Perbedaannya adalah teknik ini lebih sederhana dibanding taknik link,pada teknik ini berbentuk format yang sudah tetap. Pada teknik peg yang dihafal berupa informasi yang lebih sedikit dan hubungan asosiasi yang sederhana,yaitu menghubungkan informasi yang ada dalam bacaan dengan informasi yang sudah jelas dan tetap.
Contoh teknik ini dapat diterapkan dalam menghafal resep masakan,yaitu dengan mengasosiasikan antara bahan yang akan dibeli dan diasosiakan dengan warnanya atau dengan angka. Misal,jagung diasosiasikan dengan warna kuning atau angka 1,kentang diasosiasikan dengan warna coklat atau angka 2,dll.
Teknik fonetik
Teknik ini digunakan untuk mengingat informasi dengan menghubungkan antara sistem fonetik dan informasi yang dihafal. Teknik ini mempunyai kesamaan dengan teknik peg,yaitu sama-sama menggunakan nomor dan asosiasi. Bedanya adalah teknik ini menggunakan lambang bunyi bahasa,sedangkan peg menggunakan lambang bunyi benda. Selain itu teknik ini lebih rumit dan mampu menhafal sampai sepuluh ribu hafalan. Teknik ini dipakai sejak abad 17.
Contoh,misal nomor 0 asosiasi bunyi s atau z. Nomor 00 berarti huruf ss,zz atau zs sehingga kata yang dapat dihafal adalah kata saus,zig-zag,zus.
contoh PKMM
17/12/2011
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
DODOL
BUKU BERKARAT:(DODOL
LABU KUNING BERANEKA RASA DAHSYAT) PENGOPTIMALAN LABU KUNING DI DUKUH MOJOKULON
DESA BANJAREJO KEC BANJAREJO KAB
BLORA
BIDANG KEGIATAN :
PKM Pengabdian
Masyarakat (PKM-M)
Diusulkan oleh:
Usman
Hanafi 2601411098/2011
M.Ali
Sidiq N 2101411173/2011
Karlina Ayu P 2101410084/2010
Dwi Sulistiyani 2101410090/2010
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2011
|
HALAMAN
PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan :Dodol Buku Bekarat (Dodol Labu Kuning Beraneka
Rasa
Dahsyat) Pengoptimalan Labu Kuning Di Dukuh Mojokulon
Desa Banjarejo Kec Banjarejo Kab Blora
2.
Bidang Kegiatan :
PKM-M
3.
Bidang ilmu :
Pertanian
4.
Ketua
pelaksana kegiatan
a)
Nama lengkap : Usman
Hanafi
b)
NIM :
2601411098
c)
Jurusan :
Bahasa dan Sastra Jawa
d)
Universitas :
Universitas Negeri Semarang
e) Alamat Rumah/HP : Dk. Mojokulon Rt 06 Rw 04 Desa
Banjarejo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora
f) Email : utsmanhanafi@yahoo.co.id
5.
Anggota pelaksana : 4 orang
6.
Dosen pendamping
a)
Nama lengkap : Mujimin,
S. Pd
b)
NIP :
197209272005011002
c) Alamat/HP :
Jl. Seudati III/E-21 P4A Pudak
Payung/08122808093
7.
Biaya Kegiatan Total
a)
Dikti : Rp
7.439.000
8.
Jangka waktu pelaksanaan : 2 Bulan
Semarang,
14 Oktober 2011
Menyetujui,
Ketua jurusan, Ketua
Pelaksana,
Drs. Agus Yuwono,
M.Si.M.Pd Usman
Hanafi
NIP 19681215993031003 NIM
2601411089
Pembantu Rektor Dosen Pendamping,
Bidang kemahasiswaan, Dosen
Pendamping,
Prof. Masrukhi, M.Pd Mujimin,
S. Pd
NIP 196205081988031002 NIP 1972092720050110
|
A.
JUDUL
DODOL BUKU BERKARAT (DODOL
LABU KUNING BERANEKA RASA DASYAT) PENGOPTIMALAN LABU KUNING DI DUKUH MOJOKULON
DESA BANJAREJO KEC BANJAREJO KAB BLORA.
B. LATAR BELAKANG
Indonesia
merupakan Negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia.Terdapat lebih dari
740 suku bangsa atau etnis, dimana di Papua saja terdapat 270 suku.Menggunakan
583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa
tersebut.Untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduk Indonesia yang hidup
dalam lingkungan yang majemuk, memiliki aneka ragam kebudayaan dan sumber
pangan spesifik, strategi pengembangan pangan perlu diarahkan pada potensi
sumber daya wilayah.
Banyak bahan
pangan lokal Indonesia yang mempunyai potensi gizi dan komponen bioaktif yang
baik, namun belum termanfaatkan secara optimum. Salah satu penyebabnya adalah
keterbatasan pengetahuan masyarakat akan manfaat komoditas pangan tersebut.
salah satu bahan lokal tersebut adalah labu kuning, atau waluh. Tanaman yang memiliki nama latin Cucurbita pepoini dapat mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus (kencing manis),arterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), jantung koroner, tekanan darah tinggi, bahkan bisa pula mencegah kanker. Pada buah labu kuning terdapat kandungan kimia seperti saponin, flavanoid dan tanin.
salah satu bahan lokal tersebut adalah labu kuning, atau waluh. Tanaman yang memiliki nama latin Cucurbita pepoini dapat mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus (kencing manis),arterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), jantung koroner, tekanan darah tinggi, bahkan bisa pula mencegah kanker. Pada buah labu kuning terdapat kandungan kimia seperti saponin, flavanoid dan tanin.
Masyarakat di
Amerika menggunakan labu kuning sebagai atribut perayaan Halloween.Mereka
mengukir labu kuning menjadi wajah manusia yang sedang tersenyum atau menakutkan.
Sedangkan di Indonesia labu kuning juga digunakan sebagai tradisi, misalnya
dalam bentuk kolak di bulan Ramadan ataupun sebagai campuran minumanbuahsegar. Dari sini kita
ketahui bahwa buah labu kuning dapat dijadikan bahan pangan.Namum selama ini
hanya dibuat sebagai bahan makanan yang biasa dan kurang bernilai
ekonomis.Dalam rangka memasyarkatkan buah labu kuning sebagai bahan pangan yang
lezat dan bergizi, perlu inovasi kreatif agar labu kuning mendorong jumlah
pendapatan dalam masyarakat.Salah satunya ialah dimanfaatkan menjadi dodol.Dodol
merupakan salah satu makanan khas daerah Jawa Barat.Dodol selain rasanya yang
manis, legit dan gurih, juga banyak digemari di masyarakat.
Diharapkan,
pengembangan buah labu yang biasanya hanya dibuat kolak ketika ramadhan tiba,
dapat memberikan inovasi baru yang tidak hanya menaikkan nilai ekonomis buah
labu kuning bagi masyarakat dikarenakan minimya pengetahuan. Namun juga
memenuhi selera masyarakat akan jajanan khas daerah dengan mempertimbangkan
bahan yang bernilai gizi.Serta membuka lapangan pekerjaan bagi petani musiman
yang tidak memiliki lahan pertanian serta ibu-ibu rumah tangga.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
permasalahan yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang
dihadapi, antara lain:
a. Bagaimana
memasyarakatkan potensi labu kuning kepada warga daerah Banjarejo Blora agar dapat
memanfaatkan labu kuning menjadi dodol beraneka rasa?
b. Bagaimana
strategi pengoptimalan buah labu kuning menjadi dodol beraneka rasa
(pemberdayaan masyarakat desa Banjarejo kabupaten Blora)?
D.
TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari program ini adalah
sebagai berikut:
a. Memasyarakatkan
labu kuning menjadi bahan pangan yaitu dengan diolah menjadi dodol aneka rasa
b. Membuka
lapangan pekerjaan bagi petani musiman serta ibu rumah tangga
c. Menciptakan
inovasi kreatif jajanan tradisional masyarakat
E. LUARAN
YANG DIHARAPKAN
Kontribusi dari kegiatan ini adalah
sebagai bentuk pengabdian masyarakat Desa Mojokulon Kecamatan Banjarejo
Kabupaten Blora yang memiliki bahan dasar labu kuning yang melimpah namun tidak
dimanfaatkan secara optimum, dan hanya sebatas dijadikan sayur atau hanya di
rebus saja. Luaran yang diharapkan dari program ini adalah sebagai berikut:
a. Masyarakat
dan para pemuda terampil dalam membuat dodol. Karena didaerah tersebut terdapat
bahan dasar dodol yaitu labu kuning yang melimpah namun tidak maksimal dalam
pengolahan karena kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengolah labu kuning.
b. Terciptanya
peluang usaha atau lahan bisnis baru bagi masyarakat setempat dan dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat Mojokulon Kecamatan Banjarejo Kabupaten
Blora.
F.
KEGUNAAN PROGRAM
1.Sebagai inofasi baru yang
bermanfaat bagi masyarakat sekitar bahwa labu kuning juga
bisa dibuat dodol.
2. Masyarakat mampu membuat produkinofasi
makanan baru dari bahan dasar labu
kuning yang bernilai ekonomis tinggi.
3. Dengan munculnya pemahaman
masyarakat tentang potensi dodol labu kuning ini, mereka dapat menjadikannya
sebagai lapangan berbisnis.
G.GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Objek masyarakat dari Program
Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) adalah masyarakat dan pemuda
desa Mojo Wetan Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora. Desa ini terletak
disebelah selatan Blora kota, namun dengan keadaan desa Mojo Wetan ini banyak masyarakat
bahkan sebagian besar yang mencari penghasilan dengan merantau.
Keadaan masyarakat Desa Mojokulon
sebagian besar berprofesi sebagai petani.Penghasilan mereka tidak menentu,
karena cuaca yang tidak menentu pula.Dilihat dari sumber daya manusia dan sumber
daya alamnya, program ini sangat cocok karena sumber daya waluh (labu kuning) yang melimpah
namun tidak dimanfaatkan secara maksimal.
Saat bertemu dengan ketua perkumpulam
masyarakat desa Mojokulon, beliau menyatakan apresiatif dengan program ini.
Karena dengan adanya program ini, pengetahuan masyarakat tentang waluh (labu
kuning)akan bertambah dan dapat membuat lapangan kerja di daerah sendiri serta
untuk alternatif bagi masyarakat.
H.
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
1. PERENCANAAN
Agar program ini berjalan secara maksimal,
maka diperlukan perencanaan secara tepat, di antaranya:
a. Menyusun
proposal kegiatan pelatihan membuat dodol waluh (labu kuning)
b. Mencari
kandungan serta manfaat yang terkandung dalam waluh dan menalisis potensi ekonomi
yang akan disampaikan pada masyarakat.
c. Mengamati
pentingnya program karena latar belakang masyarakat yang kurang pemgetahuandalam mengembangkan potensi daerah
sendiri.
d. Menyusun
waktu pelaksanaan
e. Meminta
izin pihak yang berwenang dengan menghubungi Kepala Desa yang telah bersedia
menyediakan sarana kegiatan.
f.
Mempersiapkan alat dan bahan untuk
memberikan pelatihan
g. Mempersiapkan
daftar pihak yang hendak dijadikan sebagai penilai dalam kegiatan
2. PELAKSANAAN
a. Metode pelaksanaan
. 1) Mahasiswa menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan dalam pembuatan dodol waluh (labu kuning).
2)Mahasiswa memberikan penyuluhan
kepada masyarakat mengenai tata cara pembuatandodol waluh (labu kuning).
3) Mahasiswa melakukan sosialisasi pembuatan
dodol waluh.
4) Masyarakat
mempraktikkan pembuatan dodol waluh.
5) Mengevaluasi hasil pembuatan dodol waluh.
6)Menganalisis kandungan gizi dodol
waluh ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setempat agar dodol yang
dihasilkan terbukti aman untuk dikonsumsi.
3.
PENGOLAHAN WALUH (LABU KUNING) MENJADI DODOL
BAHAN-BAHAN:
1. Waluh
(labu kuning)
2. Kelapa
tua
3. Gula
merah
4. Gula
pasir
5. Perasa
makanan
6. Daun
pandan
ALAT-ALAT
- Baskom: tempat untuk penyimpanan santan, ataupun air gula.
- Kleci/sodet: alat pengaduk kecil yang fungsinya untuk menjaga agar adonan tidak tumpah dari kuali saat pengadukan.
- Adukan dari batang aren: alat yang dipakai untuk pengadukan adonan hingga menjadi dodol.
- Wajan stainless tempat untuk pengadukan adonan.
- Saringan bambu alat penyaring air gula setelah dimasak untuk menghilangkan kotoran.
- Parutan kelapa alat untuk memarut kelapa supaya jadi serpihan kecil-kecil.
- Kayu bakar bahan pembuat api selama proses pengadukan berlangsung.
- Daun pisang bahan yang digunakan sebagai pembungkus dodol menjadi sepulungan/segeleng.
- Tenong alat yang terbuat dari anyaman bambu bentuk bulat untuk menempatkan dodol setelah matang.
- Tali rapia bahan yang digunakan untuk melapisi adukan agar adonan tidak menempel pada batang adukan.
- Centong alat terbuat dari kayu bentuk seperti dayung untuk mengaduk air gula saat dimasak atau dipanaskan.
- Kerukan sambal terbuat dari bahan karet menyerupai kapak untuk mengeruk.
PROSES PEMBUATAN DODOL WALUH (LABU KUNING)
1. Waluh (labu kuning)
Waluh yang dipilih adalah yang sudah
tua atau matang.Kemudian dikupas dan dicuci hingga bersih. Setelah dicuci lalu
diparut dengan menggunakan parudan dan
dimasukkan kedalam baskom yang sudah disediakan.
2. Kelapa adalah kelapa yang benar-benar
cukup tua, agar memiliki santan yang cukup baik. Kelapa dikupas, lalu dibuang
kulit arinya yang berwarna coklat tidak perlu bersih benar. Cuci hingga bersih
lalu parut menggunakan parudan. Setelah diparud, hasil parutan kelapa dibagi
menjadi dua. Bagian pertama campurkan air sambil diremas-remas untuk
menghasilkan sari pati kelapa. Setelah peremasan dianggap cukup disaring
menggunakan ayakan di atas baskom sebagai santan kental pertama. Santan kental
pertama harus dipisahkan dengan santan yang lain dari hasil pemerasan kedua
atau ketiga. Dan bagian yang kedua digunakan untuk bahan campuran hasil parutan
waluh.
3. Gula merah, gula pasir dan daun
pandan
Panaskan gula jawa atau gula merah
di atas kenceng aduk hingga rata, tambahkan daun pandan wangi terus aduk hingga
air gula menjadi ganting.Saring air gula menggunakan saringan bambu untuk
menghilangkan kotoran gula ataupun lainnya.Tempatkan pada baskom.
4. Panaskan wajan stainless diatas
tungku dengan kayu bakar yang sudah dibakar. Masukkan bagian pertama parutan
kelapa yang sudah diperas kedalam wajan. Aduk hingga mendidih dan berubah warna
menjadi agak kecoklat-coklatan.
5. Adukan dicampur dengan campuran gula
pasir, gula merah dan daun pandan yang sudah menjadi ganting atau gulali. Aduk
hingga merata.
6. Masukkan parutan waluh (labu kuning)
kedalam adonan yang telah dicampurkan. Aduk selama 3-4 jam dengan menggunakan
centong dan Kleci/sodet yang
fungsinya untuk menjaga agar adonan tidak tumpah dari kuali saat pengadukan.
7. setelah adonan menjadi agak padat,
siapkan Tenong yang dilapisi
daun pisang untuk menempatkan dodol setelah matang. Kemudian adonan dodol
diangkat dan dituang kedalam tenong tersebut. Daimkan hingga dingin dan dodol
siap untuk dihidangkan.
I.
JADWAL
KEGIATAN PROGRAM
Program
ini direncanakan dengan alokasi waktu sebagai berikut :
No
|
Jadwal kegiatan
|
Minggu ke-
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
||
1
|
Persiapan materi dan pematangan
konsep kegiatan
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Persiapan Pelaksanaan Program
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Sosialisasi Inovasi Pengolahan dodol
waluh (labu kuning)
|
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
4
|
Pendirian Pos Pembuatan Dodol
|
|
|
X
|
X
|
X
|
|
|
|
5
|
Pemantauan dan Kegiatan Tambahan
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
6
|
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
7
|
Penyusunan Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian
Masyarakat (PKM-M) akan melakukan beberapakegiatan pasca pelaksanaan sebagai
bentuk tanggungjawab kami dari PKM-M ini. Perkembangan pelaksanaan program ini
dipantau dengan adanya kunjungan kembali ke pos pengolahan waluh menjadi
dodol minimal satu kali per bulan. Selanjutnya mahasiswa
akan mengikuti kemajuan program secara nonformal.
J. RANCANGAN
BIAYA
1) KESEKERTARIAN
NO
|
NAMA BARANG
|
FREK
|
SAT
|
HARSAT
|
TOTAL
|
1
|
Bolpoin
|
4
|
buah
|
Rp 2.500
|
Rp
10.000
|
2
|
Buku
Catatan
|
1
|
buah
|
Rp
20.000
|
Rp
20.000
|
3
|
Penggandaan
Materi Pelatihan
|
100
|
Lembar
|
Rp
3.000
|
Rp
300.000
|
4
|
White
Board
|
1
|
buah
|
Rp
60.000
|
Rp
60.000
|
5
|
Spidol
Board Marker
|
4
|
buah
|
Rp
7.500
|
Rp
30.000
|
6
|
Penghapus
White Board
|
1
|
buah
|
Rp
15.000
|
Rp
15.000
|
7
|
Penyusunan
Laporan
|
|
|
Rp
300.000
|
Rp
300.000
|
JUMLAH
|
Rp 735.000
|
2) BAHAN
DASAR
NO
|
NAMA BARANG
|
FREK
|
SAT
|
HARSAT
|
TOTAL
|
1
|
Labu
kuning (waluh)
|
15
|
buah
|
Rp
2000
|
Rp
30.000
|
2
|
Gula
Merah
|
5
|
kg
|
Rp
12.000
|
Rp
60.000
|
3
|
Kelapa
|
15
|
buah
|
Rp
5500
|
Rp
82.500
|
4
|
Gula
Pasir
|
3
|
kg
|
Rp
13.000
|
Rp
39.000
|
5
|
Perasa
Makanan
|
4
|
botol
|
Rp
10.000
|
Rp
40.000
|
JUMLAH
|
Rp 251.500
|
3) PEMBELIAN
PERALATAN
NO
|
NAMA BARANG
|
FREK
|
SAT
|
HARSAT
|
TOTAL
|
1
|
Wajan Stainless Steel
|
3
|
buah
|
Rp
200.000
|
Rp
600.000
|
2
|
Pisau Stainless Steel
|
5
|
buah
|
Rp
25.000
|
Rp
125.000
|
3
|
Baskom
|
3
|
buah
|
Rp
10.000
|
Rp
30.000
|
4
|
Ember
|
3
|
buah
|
Rp
20.000
|
Rp
60.000
|
5
|
Susuk
Penggorengan
|
3
|
buah
|
Rp
20.000
|
Rp
60.000
|
6
|
Saringan
Santan
|
3
|
buah
|
Rp
15.000
|
Rp
45.000
|
7
|
Tungku
|
3
|
buah
|
Rp
30.000
|
Rp
90.000
|
8
|
Kayu
Bakar
|
5
|
Ikat
|
Rp
15.000
|
Rp 75.000
|
9
|
Kleci/ sodet
|
3
|
buah
|
Rp 3000
|
Rp 9000
|
10
|
Centong
|
3
|
buah
|
Rp 7500
|
Rp 22.500
|
11
|
Daun pisang
|
2
|
ikat
|
Rp 2000
|
Rp 4000
|
JUMLAH
|
Rp 1.120.500
|
4) SEWA
PERALATAN
NO
|
NAMA BARANG
|
FREK
|
SAT
|
HARSAT
|
TOTAL
|
1
|
Sewa
Tenda
|
1
|
set
|
Rp 750.000
|
Rp
750.000
|
2
|
Sewa
Kursi
|
1
|
set
|
Rp 400.000
|
Rp
400.000
|
3
|
Sewa
Komputer
|
2
|
bulan
|
Rp 400.000
|
Rp
800.000
|
JUMLAH
|
Rp 1.950.000
|
5) KONSUMSI KEGIATAN
NO
|
NAMA BARANG
|
FREK
|
SAT
|
HARSAT
|
TOTAL
|
1
|
Konsumsi
penyuluhan
|
75
|
kardus
|
Rp
7.500
|
Rp 562.500
|
2
|
Konsumsi
pelatihan
|
75
|
kardus
|
Rp
15.000
|
Rp 1.125.000
|
JUMLAH
|
Rp
I.687.500
|
6) TRANSPORTASI dan AKOMODASI
NO
|
NAMA BARANG
|
FREK
|
SAT
|
HARSAT
|
TOTAL
|
|
1
|
Transportasi
dan akomodasi panitia
|
4
|
|
Rp
200.000
|
Rp
800.000
|
|
2
|
Kenang-kenangan
|
1
|
paket
|
Rp
75.000
|
Rp 75.000
|
|
3
|
Komunikasi
via telepon
|
4
|
|
Rp
30.000
|
Rp 120.000
|
|
JUMLAH
|
Rp
995.000
|
|||||
7) DANA
LAIN-LAIN
NO
|
NAMA BARANG
|
TOTAL
|
1
|
Dokumentasi
seluruh kegiatan
|
Rp
300.000
|
2
|
Laporan kemajuan dan akhir
|
Rp
400.000
|
JUMLAH
|
Rp 700.000
|
REKAPITULASI
DANA PENGABDIAN PEMBUATAN WALUH RASA
NO
|
NAMA KEBUTUHAN DANA
|
JUMLAH
|
1
|
Kesekertariatan
|
Rp 735.000
|
2
|
Bahan Dasar
|
Rp 251.000
|
3
|
Pembelian Peralatan
|
Rp 1.120.500
|
4
|
Sewa Peralatan
|
Rp 1.950.000
|
5
|
Konsumsi Kegiatan
|
Rp
I.687.500
|
6
|
Transportasi dan akomodasi
|
Rp 995.000
|
7
|
Dana Lain-lain
|
Rp 700.000
|
|
JUMLAH
|
Rp 7.439.000
|
Lampiran I
Biodata
Ketua Serta Anggota Kelompok
I. Ketua pelaksana program
a. Nama :
Usman Hanafi
b. Tempat tanggal &lahir : Blora, 22 Agustus
1993
c. NIM
: 2601411098
d. Fakultas/Program studi : FBS/Pendidikan
Bahasa dan Sastra Jawa
e. Perguruan tinggi : Universitas Negeri Semarang
f. Alamat rumah : Dk mojokulon Rt 04 Rt 06 Desa Banjarejo
Kec
Banjarejo Kab Blora
Semarang, 14
Oktober 2011
Ketua pelaksana
Usman Hanafi
NIM
2601411098
II Anggota Pelaksanaan II
a. Nama :
Karlina Ayu Puspitaningrum
b. Tempat tanggal &lahir : Blora, 30 Januari 1992
c. NIM
:2101410084
d. Fakultas/Program studi : FBS/Pendidikan Bahasa dan Indonesia
e. Perguruan tinggi : Universitas
Negeri Semarang
f. Alamat rumah : Jl.
Lang-lang Yudha, Rt 10 Rw 03 Banjarejo Blora.
Semarang, 14
Oktober 2011
Anggota Pelaksana
Karlina Ayu
P
NIM
2101410084
III Anggota Pelaksnaan III
a. Nama :
Dwi Sulistiyani
b. Tempat tanggal &lahir : Pati, 19 Mei 1992
c. NIM :2101410090
d. Fakultas/Program studi : FBS/Pendidikan Bahasa dan Indonesia
e. Perguruan tinggi : Universitas Negeri Semarang
f. Alamat rumah : Sunan Prawoto 01 Km Rt 04 Rw 05, Prawoto,
Kec.
Sukolilo Kab Pati,
Semarang, 14
Oktober 2011
Anggota
pelaksana
Dwi
Sulistiyani
NIM
2101410090
IV Anggota
Pelaksnaan IV
a. Nama :
M Ali Sidiq Nawawi
b. Tempat tanggal &lahir : Blora, 27 September 1993
c. NIM
: 2101411173
d. Fakultas/Program studi : FBS/Pendidikan Bahasa dan Indonesia
e. Perguruan tinggi : Universitas Negeri Semarang
f. Alamat rumah : Ds.
Sempu Rt 02 Rw 03 Kunduran, Blora
Semarang, 14
Oktober 2011
Anggota Pelaksana
M Ali Sidiq
Nawawi
NIM
2101411173
V. Biodata Dosen
Pendamping
a. Nama : Mujimin, S.Pd
b. Jabatan
fungsional :
Assistant Ahli
c. NIP : 197209272005011002
d. Fakultas : Fakultas Bahasa dan Seni
e. Perguruan
tingggi : Universitas
Negeri Semarang
f. Bidang
keahlian : Bahasa dan Sastra Jawa
g. Waktu
kegiatan : 2 Jam/Minggu
Semarang, 14
Oktober 2011
Dosen Pembimbing,
Mujimin, S. Pd
N1P 97209272005011002
Lampiran II
SURAT PERNYATAAN
KESEDIAAN KERJASAMA
PELAKSANAANPROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT
DUKUH MOJOKULON KECAMATAN
BANJAREJO KABUPATEN BLORA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Usman Hanafi
Jabatan di Tim : Ketua Pelaksana Program Pengabdian
Masyarakat
Alamat
: Dk.Mojokulon Rt 06 Rw 04 Ds.Banjarejo Kab. Blora
Selanjutnya disebut sebagai Pihak I,
Nama : Sumilan
Jabatan :
Kepala Desa Banjarejo
Alamat : Desa Banjarejo Kabupaten Blora
Selanjutnya disebut pihak II,
Dengan ini
menyatakan akan melakukan kerja sama dalam pelaksanaan Program Kreativitas
Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) yang berjudul “DODOL BUKU BERKARAT (DODOL LABU KUNING
BERANEKA RASA DASYAT) :PENGOPTIMALAN LABU KUNING DI DUKUH MOJOKULON DESA BANJAREJO KAB BLORA “.
Bersama ini
pula kami menyatakan bahwa diantara masyarakat dan Pelaksana Program
Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat tidak terdapat ikatan
kekeluargaan dalam wujud apapun.
Demikian
surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa ada
unsur pemaksaan didalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Semarang 14 oktober 2011
Pihak I
Pihak II
Kepala Desa Ketua
Pelaksana
Sumilan
Usman Hanafi
Langganan:
Postingan (Atom)